Karunia Allah yang terpuji dan baik budi pekertinya.

Friday, February 10, 2006

Buah Hati Kami... Karunia Allah


Ditulis oleh Santy, istriku tercinta, awal 2005.
Pernah dimuat di majalah NOOR (www.noor.co.id) edisi April 2005.

Tanggal 29 November 2003, jam 14.55, Bayi laki-laki kami dilahirkan. Dengan berat lahir 2.69 kg dan panjang 48cm, bayi kami dinyatakan sehat. Alhamdulillah.

Muhammad Aqyl Athallah Sukirno, itulah nama yang kami berikan pada bayi kami, karunia Allah buat kami, dengan harapan bahwa kelak akan menjadi anak yang baik budi pekertinya (Aqyl = yang baik budi pekertinya, Athallah = Karunia Allah).

Tiga hari di rumah sakit, tidak ada tanda-tanda sakit, baik dokter maupun suster yang merawat mengatakan bahwa kondisi Aqyl sehat dan baik. Minumnya pun banyak. Aqyl waktu itu masih diberi susu formula karena asi saya belum ada.

Setelah pulang dari rumah sakit, saya mulai memberikan asi saya walaupun hanya sedikit. Aqyl saya beri asi dan susu formula. Kondisinya terlihat baik walau sering muntah sehabis minum. Aqyl dinyatakan kuning pada saat kontrol pertama setelah pulang ke rumah. Hanya saja kuningnya masih diambang batas normal, jadi tidak dianjurkan untuk disinar. Dokter hanya menganjurkan untuk dijemur matahari dan diberi banyak minum. Sayangnya, pada saat itu sedang musim hujan sehingga sulit sekali mendapatkan sinar matahari pagi sebagai obat kuning untuk Aqyl. Kami juga tidak bisa memaksa Aqyl untuk minum banyak karena kondisi Aqyl yang sering muntah sehabis minum.

Kuningnya belum sembuh juga, tidak puas dengan dokter anak yang menangani Aqyl sejak lahir, kami mencoba mencari alternatif solusi dengan berobat ke dokter lain. Setelah diperiksa, Aqyl masih dinyatakan kuning, solusi yang ditawarkan masih sama, ditambah dengan untuk sementara jangan diberi asi dulu selama seminggu dan tetap dijemur matahari pagi. Seminggu kemudian, Alhamdulillah kadar kuningnya sudah mulai diangka normal. Asi pun dianjurkan diberikan lagi.

Lepas dari masalah kuning yang menyerang selama 2 minggu, muntahnya Aqyl masih terus berlanjut. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan badannya terganggu. Berat badannya jauh di bawah angka normal. Ada yang bilang kalau bayi dibawah 3 bulan muntah itu biasa, dan akan stop dengan sendirinya setelah berusia 3 bulan. Saya tidak puas dengan hanya mendapat masukan tersebut. Saya mau benar-benar yakin kalau muntahnya tidak apa-apa berdasarkan analisa pasti dari dokter.

Konsentrasi kami tujukan untuk mencari tahu penyebab muntah dan mencari pengobatan untuk muntahnya Aqyl. Sudah 3 dokter kami datangi untuk mengobati Aqyl, namun solusi yang ditawarkan belum juga membuat hati kami puas. Alhamdulillah ada seorang ibu dari pasien yang memberitahukan untuk membawa anak kami ke dokter ahli pencernaan di RSCM. Kami bawa anak kami ke dokter tersebut. Diagnosa awal menyatakan refraks lambung, artinya, kondisi lambung bayi yang belum sempurna meyebabkan setiap kali habis minum dan makan bila beraktifitas menyebabkan muntah. Solusinya setelah minum diusahakan posisi anak dibuat 45 derajat supaya tidak terjadi refrak, selain itu Aqyl juga diberikan obat selama 2 minggu untuk refraknya.

Tidak juga membaik, dokter menyarankan untuk observasi lebih lanjut yaitu dengan pengukuran ph metri dan barium meal. pH metri dilakukan dengan memasukkan selang kecil dari hidung sampai ke lambung. Disitu dipantau dan dicatat selama 20 jam semua kegiatannya dan berapa angka pH di lambungnya. Saat observasi pH metri, suster yang menangani Aqyl melihat bahwa kuku Aqyl berwarna kebiruan dan pada saat menangis terlihat biru disekitar mulut. Suster tersebut menyarankan kami untuk memeriksakan Aqyl ke dokter anak spesialis jantung.

Tes barium meal juga dilakukan yaitu rontgen untuk proses pencernaannya. Dari hasil barium dinyatakan bahwa memang ada penyempitan dari lambung ke usus 12 jari Aqyl, hanya saja sifatnya tidak permanen, mudah2an bisa sembuh dengan pemberian obat. Hasil rontgen juga memperlihatkan bahwa komposisi jantung Aqyl besar sebelah.

Dari masukan suster dan hasil rontgen tadi kami tanyakan kondisi jantung Aqyl pada dokter pencernaan yang menangani kasus Aqyl. Secara klinis memang detaknya terdengar normal, tapi dokter tersebut menyarankan untuk memeriksakan lebih lanjut kondisi jantung anak kami.

Pada hari yang bersamaan, kami periksakan anak kami pada dokter anak spesialis jantung. Inna Lilahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, setelah di echocardiografi (usg jantung) Aqyl dinyatakan mengidap kelainan jantung jenis yang bisa dikategorikan jarang di dunia. Aqyl dianjurkan rontgen untuk memastikan lebih lanjut kelainannya. Setelah hasil rotgen, Aqyl benar2 dinyatakan pasti mengidap kelaianan jantung TAPVD. Saat itu dokter memberikan surat rujukan langsung ke Pusat Jantung Nasional Harapan Kita.

Sesaat kami tidak percaya, belum selesai kegembiraan kami mendengar kondisi pencernaan Aqyl yang tidak perlu dioperasi, tiba-tiba bagaikan tersambar petir, kami mendengar kelainan jantung yang diderita Aqyl. Sedih membayangkan keadaan anak kami, terbayang hal-hal yang nantinya akan kami hadapi berkenaan dengan penyakit jantung anak kami.

Dengan berharap bahwa diagnosa yang sudah kami terima adalah salah, kami bawa anak kami ke Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta. Aqyl di diperiksa ulang, ternyata hasil echokardiografi tidak berubah, Aqyl positif TAPVD.

TAPVD (Total Anomalous Pulmonary Veins Drainage) artinya semua pembuluh darah balik dari paru (berisi darah bersih) yang semestinya mengalir ke serambi kiri (left atrium) salah masuk ke lokasi lain, yakni ke serambi kanan jantung (right atrium). Bahasa awamnya, semua darah mengalir ke jantung kanan, sehingga jantung kanan semakin membesar dan kerja keras sementara jantung kirinya kecil karena bisa dibilang tidak bekerja.

Kasus Aqyl ini dinyatakan kasus yang harus sesegera mungkin operasi, telat menangani kasus ini akan mengakibatkan tekanan di paru tidak tertolong lagi, dan dokter sudah tidak mau melakukan operasi bila hal ini terjadi.

Kami harus berpikir cepat untuk memutuskan langkah terbaik bagi penyembuhan Aqyl. Di tengah kesedihan dan kekhawatiran kami atas anak kami, kami tetap mencari informasi sebanyak2nya tentang kasus yang dialami anak kami. Informasi banyak kami dapatkan melalui internet. Dari informasi tersebut dinyatakan bahwa satu-satunya penanganan kasus TAPVD adalah harus dengan jalan operasi secepatnya. Terlambat operasi, bisa menyebabkan bayi tidak tertolong. Bahkan ada satu informasi yang dengan tegas menyatakan kalau bayi yang mengalami TAPVD tidak akan hidup sampai usia 1 tahun bila tidak segera dioperasi. Dengan informasi tersebut, akhirnya kami pasrah, kami berserah diri memohon pertolongan Allah. Kami relakan anak kami untuk menjalani operasi jantung dalam usianya yang baru 3,5 bulan.

Kesedihan dan ketidaktegaan kami membayangkan operasi besar yang harus dijalani anak kami yang masih bayi kami simpan rapat2, kami siapkan mental kami untuk menjalani pengobatan anak kami dengan hasil yang bisa dibilang 50-50 (fifty-fifty).

Kami pasrahkan diri kami untuk kesembuhan anak kami, kami yakin bahwa Aqyl adalah karunia Allah untuk kami sesuai dengan nama yang telah kami berikan untuknya, ....Athallah. Kami yakin dengan pertolongan dan izin Allah semua bisa terjadi, tak terkecuali kesembuhan Aqyl secara total. Kami yakin pertolongan Allah teramat dekat buat kami. Kami pasrahkan dan kami kembalikan Aqyl kedalam kuasaMu ya Allah.

23 Maret 2004, Aqyl menjalani operasi jantung. Jam 8.30 Aqyl dibawa ke ruang operasi. Menurut dokter bedahnya, operasi berjalan sekitar 3-4 jam. Kami orang tuanya diperkenankan mengantar Aqyl ke lingkungan ruang operasi. Setelah itu Aqyl dibawa salah satu dokter menuju ruang operasi. Masih terbayang jelas saat Aqyl digendong menuju ruang operasi. Tidak terdengar tangis Aqyl saat itu. Dengan sekuat tenaga juga kami tahan untuk tidak menangis menyaksikan ”kepergian” anak kami. Kami relakan anak kami berjuang melewati masa operasi untuk kesembuhan jantungnya.

Operasi akan selesai jam 12-13 siang. Kami dan segenap keluarga menunggu proses operasi selesai di ruang tunggu. Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam berlalu, tak terasa jam 13 sudah berlalu, belum ada kabar dari ruang operasi. Jam 14, jam 15, jam 16...kecemasan mulai terasa, kami usahakan untuk tetap berserah diri dan pasrah. Kami yakinkan diri kami bahwa pertolongan Allah teramat dekat. Tak henti-hentinya doa kami panjatkan untuk keberhasilan operasi dan kesembuhan anak kami Aqyl.

Pukul 17.30, operasi sudah selesai dan Aqyl dibawa ke ruang ICU. Masih dalam penanganan dokter, terlihat banyak sekali selang yang dimasukkan dalam tubuh bayi kami. Bagaimana pun juga, sekuat apa pun kami menahan, air mata tetap saja mengalir menyaksikan kondisi anak kami saat itu. Ya Allah, tolonglah Aqyl, selamatkanlah Aqyl dan mudahkanlah proses penyembuhannya. Amiin.

Dokter bedah Aqyl mengakui bahwa operasi Aqyl bisa dibilang sulit sekali. Pada saat operasi pun team dokter menemui hal diluar dugaan. Team dokter sempat kebingungan dengan kondisi tersebut. Itu yang membuat operasi menghabiskan waktu cukup lama, jauh dari perkiraan sebelumnya. Karena pertolongan Allah lah akhirnya Aqyl bisa diselamatkan. Operasi Alhamdulillah berhasil.

Malam itu merupakan masa kritis anak kami. Aqyl sempat mengalami pendarahan pasca operasi. Menurut dokter yang bertugas saat itu, bila pendarahan terus berlanjut, malam itu Aqyl akan kembali dibawa ke ruang operasi.

Alhamdulillah, terima kasih ya Allah, pendarahan sedikit demi sedikit berkurang hingga menjadi normal.

Sehari setelah operasi, kami jenguk anak kami di ruang ICU. Aqyl sempat menangis saat saya... mamah-nya datang. Saat itu saya bilang ke Aqyl untuk tidak menangis. ”Aqyl, jangan nangis sayang, Aqyl kuat ya...nanti kalau Aqyl sembuh, Aqyl bisa main lagi sama mamah-papah”. Masya Allah, setelah itu saya lihat Aqyl berusaha menahan untuk tidak menangis. Air mata yang mengalir saat itu hanya setetes, yang kemudian saya seka lembut dengan telapak tangan saya. Ketika papahnya datang menjenguk, saya izin sebentar untuk keluar ruangan ICU. Di luar ruangan saya tak kuasa menahan tangis. Saya tahu saya harus tegar, saya harus kuat. Bagimana pun saya tidak ingin menangis di depan anak saya. Kami tidak ingin Aqyl melihat kami menangis. Kami ingin Aqyl kuat menghadapi ini semua. Kami yakin proses penyembuhan akan berjalan baik bila Aqyl kuat.

Enam hari Aqyl dirawat di ruang ICU. Di ruang ICU ini kami orang tuanya haya boleh melihat atau menjenguk anak kami pada jam-jam tertentu. Padahal dalam kondisi yang sangat berat bagi Aqyl ini, kami ingin sekali selalu berada di sisinya. Akhirnya, kami pasrahkan Aqyl dalam penganan khusus dari team dokter dan juru rawat. Kami hanya bisa berdoa, terus berdoa mengharap pertolongan Allah bagi kesembuhan Aqyl.

Di hari ke-7 Aqyl dipindah ke ruang semi ICU. Di ruang ini, kami bisa terus memantau kondisi anak kami, kami diperbolehkan merawat Aqyl sendiri, memberi Aqyl minum, memandikan Aqyl, mengajaknya bermain, dan lainnya. Alhamdulillah, satu persatu selang yang terpasang mulai dicabut. Aqyl hanya 1 malam di ruang semi ICU, setelah itu Aqyl dipindahkan ke ruang perawatan biasa.

Subhanallah Alhamdulillah wa La Illaha Illallah Allahu Akbar.
Ya Allah, terima kasih, tak henti-hentinya rasa syukur kami panjatkan. Di luar dugaan, setelah 11 hari di rumah sakit, Aqyl diizinkan untuk pulang.

Terima kasih ya Allah, berkat pertolongan dan kuasaMu semua terjadi. Kami sangat bersyukur atas nikmat yang tak terkira ini. Alhamdulillah, dari awal persiapan operasi yaitu pencarian donor darah, keberhasilan operasi dan proses penyembuhan berjalan dengan cepat dan baik. Kami yakin ini semua adalah berkat pertolonganMu Ya Allah. Sesungguhnya pertolongan Allah itu teramat dekat dengan kita.

Perubahan drastis terlihat setelah operasi. Aqyl sudah mau minum banyak. Beda pada saat sebelum operasi, Aqyl tidak pernah dan mau minum banyak, mungkin karena sering sesak dan lekas capek, ditambah dengan kondisi Aqyl yang sering muntah. Kuku yang biasanya terlihat biru perlahan-lahan berubah warna, lama kelamaan warnanya sudah tidak lagi biru. Muntah yang hampir setiap habis minum dialami Aqyl sudah tidak terjadi setelah operasi. Perlahan-lahan berat badannya mulai mendekati normal, surprise dalam waktu 2 minggu setelah operasi berat badan Aqyl naik 800 gram.

Aqyl berusia 14 bulan saat ini, kontrol jantungnya masih rutin dilakukan, Alhamdulillah jantungnya dinyatakan baik. Kelincahan dan keceriaan sekarang mewarnai hari-hari Aqyl.

Alhamdulillah, Ya Allah Terima kasih atas pertolonganMu
Terima kasih atas karuniaMu yang tak terkira buat kami.
Terima kasih karena kami masih diizinkan untuk merawat dan menjaga buah hati kami.

Ya Allah, bantulah kami di dalam mentarbiyahnya. Jadikan Aqyl anak kami menjadi anak yang shaleh, anak yang senantiasa menegakkan ajaranMu dan mencintai nabiMu Muhammad SAW.

Ya Allah, kabulkanlah doa dan harapan kami yang sudah sejak awal kami patri dalam diri anak kami melalui sebuah nama : Muhammad Aqyl Athallah Sukirno, somoga menjadi anak yang berbudi pekerti luhur yang menjadi karunia Allah buat kedua orang tuanya, buat keluarganya, saudara-saudaranya dan seluruh umatMu..(Amiin).

Terima kasih kami ucapkan kepada semua anggota keluarga, rekan2 dan teman2 yang mendoakan kesembuhan anak kami Aqyl, kepada team dokter yang sudah berjuang memperbaiki jantung anak kami, kepada suster yang sudah merawat Aqyl. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua....(Amin).

14 Comments:

Anonymous Anonymous said...

gue forward ke istri gue juga Gam.... please let see my blog at http://aguk.blogdrive.com/

4:48 PM

 
Anonymous Anonymous said...

gam & santy.. hiks... terharu deh mbacanya..
i wanna thank God that Aqyl sekarang dah sehat, lincah dan lucu

10:43 AM

 
Blogger Unknown said...

Kondisi Aqyl skrg bagaimana? Kasus nya sm ky anak saya, kl blh tau..perawatan stlh opr bagaimana? Dan brp ± biaya opr nya? Trima kasih. Salam kenal -Mudita-

4:41 PM

 
Blogger Papah A2 said...

Mudita, Salam kenal.
Aqyl sekarang sudah kelas 6 SD, alhamdulillah sehat2, tingginya sudah sekitar 150cm :)
Fisiknya bagus, hobby sekali main sepeda.
Perawatan setelah operasi tidak ada, hanya rutin kontrol saja.
Dulu biaya operasi (tahun 2003) sekitar hampir 100juta.

7:45 PM

 
Blogger Unknown said...

Trima kasih sekali atas tanggapan nya. Aqyl tggi skali ya.. br 6 SD tggi nya hampir 150cm. Ikut sng dgr nya.. Sllu di kasi sehat..
Kl blh tau, dokter jantung & dokter bedah nya siapa aja? Anak saya jg wktu lahir dinyatakan baik² saja, knp br ketauan skrg kl TAPVD. Pas vaksin di umur nya 1 bln ini. Rasa nya jg ky di sambar petir, pdhl gα ada angin, gα ada hujan. Anak saya emg kecil skali badan nya, bibir nya juga biru, kl minum susu susah skali, padahal bkn asi, pakai susu formula (dr botol), nyedot nya ky gα dpt², udh gtu psti tumpah² (bkn muntah), dan nafas nya jg spt t'engah². Pulg dr RS stlh melahirkan, ank saya byk tdr, bs 6jam tdr nya kl gα di bgn in, smp se-mggu spt itu, ntar nyusu 60cc, bs 10-20cc tumpah² ke flaber nya, kl mo saya kasi lg, udh tdr lg, mulut nya di tutup rapat. Se-mggu stlh itu br ada p'ubhan, lbh srg bgn u/ nyusu, dan lbh byk dr sblm nya. Itu smua yg bkin saya curiga awal nya : byk tdr, bibir biru, nyusu susah. Tp ya gα tau skt apa bnr nya, smp sm dokter anak nya wktu vaksin, di dgr kan detak jantung nya, spt ada desing. Qt di rujuk ke dokter jantung, smp bengong saya. B'hari-hari nangis, tp ya sdh bgni.. Maap ya..bkn mksd mengingatkan yg dl, saya hanya share, krn mengalami hal yg ± sama. Skrg qt baru mo ketemu dokter bedah nya besok. Dr bkin janji dgn dokter bedah, smp msti di operasi, waktu nya brp lama ya? Soal nya ini anak saya, ky nya makin hari, makin susah nyusu nya, kdg batuk², sedihhh skali liat nya..

-regards-
Mudita

4:59 PM

 
Blogger Unknown said...

Trima kasih sekali atas tanggapan nya. Aqyl tggi skali ya.. br 6 SD tggi nya hampir 150cm. Ikut sng dgr nya.. Sllu di ksi sehat..
Kl blh tau, dokter jantung & dokter bedah nya siapa aja? Anak saya jg wktu lahir dinyatakan baik² saja, knp br ketauan skrg kl TAPVD. Pas vaksin di umur nya 1 bln ini. Rasa nya jg ky di sambar petir, pdhl gα ada angin, gα ada hujan. Anak saya emg kecil skali badan nya, bibir nya juga biru, kl minum susu susah skali, padahal bkn asi, pakai susu formula (dr botol), nyedot nya ky gα dpt², udh gtu psti tumpah² (bkn muntah), dan nafas nya jg spt t'engah². Pulg dr RS stlh melahirkan, ank saya byk tdr, bs 6jam tdr nya kl gα di bgn in, smp se-mggu spt itu, ntar nyusu 60cc, bs 10-20cc tumpah² ke flaber nya, kl mo saya kasi lg, udh tdr lg, mulut nya di tutup rapat. Se-mggu stlh itu br ada p'ubhan, lbh srg bgn u/ nyusu, dan lbh byk dr sblm nya. Itu smua yg bkin saya curiga awal nya : byk tdr, bibir biru, nyusu susah. Tp ya gα tau skt apa bnr nya, smp sm dokter anak nya wktu vaksin, di dgr kan detak jantung nya, spt ada desing. Qt di rujuk ke dokter jantung, smp bengong saya. B'hari-hari nangis, tp ya sdh bgni.. Maap ya..bkn mksd mengingatkan yg dl, saya hanya share, krn mengalami hal yg ± sama. Skrg qt baru mo ketemu dokter bedah nya besok. Dr bkin janji dgn dokter bedah, smp msti di operasi, waktu nya brp lama ya? Soal nya ini anak saya, ky nya makin hari, makin susah nyusu nya, kdg batuk², sedihhh skali liat nya..

-regards-
Mudita

5:15 PM

 
Blogger Unknown said...

Trima kasih sekali atas tanggapan nya. Aqyl tggi skali ya.. br 6 SD tggi nya hampir 150cm. Ikut sng dgr nya.. Sllu di ksi sehat..
Kl blh tau, dokter jantung & dokter bedah nya siapa aja? Anak saya jg wktu lahir dinyatakan baik² saja, knp br ketauan skrg kl TAPVD. Pas vaksin di umur nya 1 bln ini. Rasa nya jg ky di sambar petir, pdhl gα ada angin, gα ada hujan. Anak saya emg kecil skali badan nya, bibir nya juga biru, kl minum susu susah skali, padahal bkn asi, pakai susu formula (dr botol), nyedot nya ky gα dpt², udh gtu psti tumpah² (bkn muntah), dan nafas nya jg spt t'engah². Pulg dr RS stlh melahirkan, ank saya byk tdr, bs 6jam tdr nya kl gα di bgn in, smp se-mggu spt itu, ntar nyusu 60cc, bs 10-20cc tumpah² ke flaber nya, kl mo saya kasi lg, udh tdr lg, mulut nya di tutup rapat. Se-mggu stlh itu br ada p'ubhan, lbh srg bgn u/ nyusu, dan lbh byk dr sblm nya. Itu smua yg bkin saya curiga awal nya : byk tdr, bibir biru, nyusu susah. Tp ya gα tau skt apa bnr nya, smp sm dokter anak nya wktu vaksin, di dgr kan detak jantung nya, spt ada desing. Qt di rujuk ke dokter jantung, smp bengong saya. B'hari-hari nangis, tp ya sdh bgni.. Maap ya..bkn mksd mengingatkan yg dl, saya hanya share, krn mengalami hal yg ± sama. Skrg qt baru mo ketemu dokter bedah nya besok. Dr bkin janji dgn dokter bedah, smp msti di operasi, waktu nya brp lama ya? Soal nya ini anak saya, ky nya makin hari, makin susah nyusu nya, kdg batuk², sedihhh skali liat nya..

-regards-
Mudita

5:18 PM

 
Blogger Unknown said...

Hai Mbàk. Saya Mamanya Aqyl.
Kasusnya sama seperti Aqyl... lahir tdk ada yg menyatakan jantung bermasalah. Kalau kata dokter awalnya detaknya terdengar normal.
Susah nyusu memang karena ternyata si anak sesak... jadi baru sebentar pasti melepas
Anak dgn kelainan jantung memang pertumbuhannya teganggu, berat badannya dibawah normal.

Aqyl ditangani oleh Dr. POPPY dan dioperasi oleh Dr. YUSUF.
Kalau sesuai jadwal mestinya operasi berjalan kurleb 3-4 jam.

Semoga anaknya baik2 ya Mbak.. dan operasi berjalan lancar.

5:59 PM

 
Blogger Unknown said...

Amin..
Thx mba Santy.. trus terang saya dan suami merasa terbantu secara mental dgn di muat nya tulisan mba ini (tp tetep aja, kl liat ank saya, sedih-jd pgn nangis trs). Kondisi nya kl nurut saya makin mundur, nyusu msti nyicil, dkit² brenti (ngap² an dl), ntar di cb lg bbrp x smp habis. Qt hindar in ank nya nangis², krn kl udh nangis, bibir nya biru & ngos² an, kdg saking cape nya smp bs ktiduran.

Kbtulan saya jg dgn Dr.Poppy, tp dokter bedah nya Dr.Dicky. Skrg qt msh hrs bolak-blk. Sbtu kmrn ktmu Dr.P pertama x di EKG-echo-rontgen, Rbu kmrn ktmu Dr.D pertama x jg, di ksi tau kmgkn terburuk nya (spt : pasca opr - tjd pendarahan) & di ksi srt pengantar ke Dr.P u/ rapat team, Sbtu ktmu Dr.P lg, mnta segera tindakan dgn team nya. Rbu dpn ktmu Dr.D lg untuk trima kptusan kpn opr.
Qt jg serba slh, kcptan ank nya msh t'llu kecil, klmaan kondisi ank nya bs tambah buruk, pasrah dan berdoa aja bs nya, tggu waktu yg tepat, melalui ktpusan team dokter.
Apa pun yg terbaik buat anak.

5:05 PM

 
Blogger Unknown said...

Happy Birthday Aqyl.. wuatb yah.. pjg umur & sehat sllu.

2:53 AM

 
Blogger Papah A2 said...

Terima kasih. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.
Mbak, ada email address? Supaya komunikasinya lebih enak.
Santy bisa di kontak ariena.rosanty@gmail.com

7:16 AM

 
Blogger Unknown said...

udah saya message ke email mba Santy

7:24 PM

 
Blogger Unknown said...

anak saya menderita penyakit yang sama tapi belum sampai dioprasi dia sudah meninggal karena penanganan dokter yang terlalu lama. hari ini tepat seminggu dia pergi. kesedihan ini rasany belum bisa hilang karena si kakak selalu menanyakan adikny. knapa adikny dibawa ke surga oleh Allah. tapi mungkin memang itu sudah jalan yg terbaik dari Allah utk ank sya Raffasya Gauzan Iriansyah.

3:00 PM

 
Blogger Unknown said...

Innalilahi wainna ilaihi rojiiun. Turut berduka ya Mbak. Raffasya bahagia di sana.

7:05 PM

 

Post a Comment

<< Home