Karunia Allah yang terpuji dan baik budi pekertinya.

Monday, February 27, 2006

"Aroma Therapy"



Waktu naik mobil temen gue, gue liat dia gantung Aroma Therapy dari Bodyshop, baunya enak banget... Gue inget kalo Mamahnya pernah dapet benda yang sama, langsung besoknya gue cari dikamar dan ketemu...

Setelah di isi wangi-wanginya sebanyak 50 tetes, gue pasang di deket AC, biar baunya tersebar. Di tunggu 1 menit, 5 menit, kok belum wangi-wangi ya ?
Tambahin lagi beberapa tetes, masih juga belum wangi...

Sambil nonton TV, tiba-tiba mulai tercium baunya... Baru dalam hati berpikir, "Kok levelan Bodyshop, baunya gini amat ya?" eh... Aqyl dengan polosnya nyeletuk "Papah, Aqyl E'e' ..." (ha..ha..ha)

Weekend kemarin, papah mamahnya berasa capek banget, jadi sama Aqyl cuma pergi malem minggu aja ke Plaza Senayan (http://www.plaza-senayan.com). Disitu Aqyl seneng liat jam dinding yang ada pertunjukannya, maem Baked Potato Cheese & Cheese di Wendy's.

Friday, February 17, 2006

Bawa apa tuh ?




Hampir setiap sore, kalau papah mamahnya pulang kantor, tanya "Papah, bawa apa tuh ?" or "Mamah bawa apa ya?"

Dengan tampangnya curious, kadang sampe bongkar tas mamah papahnya buat mastiin papah mamahnya gak bawa apa-apa.

Kemarin, papahnya inisiatif beli roti di kantin kantor, Pisang Coklat.
Begitu mamahnya datang bawa kantong plastik, langsung deh dibawa dan di tenteng2 kesana kemari tuh kantong.

Begitu rotinya diambil, "Mah, bukain mah... Pah bukain pah".
Akhirnya dia maem roti disuapin mamah papahnya gantian... Walau gak habis, tapi tampangnya happy banget dibawain sesuatu sama papah mamahnya...

Aqyl-aqyl, biar udah gitu, masih lanjut dengan makan Keripik Kentang Putih dari bandung dan makan Yogurt "Elle-Vire" rasa pisang... Biasanya dia makan rasa stoberi, jadi kemarin sempet nanya, "Ini apa pah ?" tapi tetep aja makan terus sampai ludes :)

Alhamdulillah, tadi malem sudah tidak demam. Sudah ceria lagi dia....
Cuma tadi malem sempat nangis, lagi main sama Kakak Asma, jidatnya kena sikut...
Pas di suruh cerita sama mamahnya kenapa nangis, dia malah bilang "Kena di situ (nunjuk dahi papahnya), kena sikut papah..." ... ha..ha..ha, soalnya kemarin pas lagi Sholat Maghrib jama'ah sama papahnya, pas sujud, dia sujud, dahinya kena sikut papah...

Maaf ya Qyl...

Thursday, February 16, 2006

Happy Lunch Talk...


Setiap habis istirahat kantor dan makan siang, gue selalu mencoba menyempatkan untuk menelpon Aqyl...

Hari ini, 13:15 baru sempat telpon dia... Dia baru selesai makan, dan seperti biasa, kalau papahnya telpon, dia ngumpet or lari2 dulu baru mau terim telpon.

Terus dia cerita "Tadi Aqyl ama Ama (Kakak Asma) puya-puya telpon Mamah, Halo mamah, Aqyl lagi balapan maem sama Ama..." katanya...

Dan butuh waktu lama untuk mutusin telpon, karena setiap mau selesai dia bilang "Ndak mau, mau ngomong sama papah". Masya 4JJI, gak terasa Aqyl sudah besar dan pinter cerita.

Tadi pagi saja, bangun tidur dia langsung ajak papahnya baca buku "Papah, ayuk baca buku bersama-sama"....

Miss You Aqyl, Insya 4JJI nanti kita main lagi setelah papah pulang kerja ya... Mmmuah..

Wednesday, February 15, 2006

Mati lampu...

Hmm... Jam 2 pagi tiba-tiba gelap gulita...

Dengan penerangan HP gue, gue coba melihat sekitar. Aqyl dan mamahnya ikutan bangun....
"Gelap Pah" kata Aqyl.

Terus kita keluar coba mencari lilin... Begitu lilin menyala 2 buah, terbukalah senyum Aqyl, "Terang Pah, puhh, puhh... ", dengan lantang dia mencoba meniup lilin yang menyala, ingat waktu Kakak Sasha Ultah 2 February yang lalu (ha..ha..ha)

2:30 Lampu pun menyala, dan Aqyl pun berkata "Pak, AC-nya Hidup sendiri dia"...

Dengan kondisi masih agak demam, dan sulit tidur lagi, akhirnya Mamahnya menggendong dan memberinya obat puyer dari dokter, baru deh dia bisa tidur.

Tadi pagi dia ikut antar mamah papahnya dengan kondisi belum mandi, saking pulesnya dia tidur...

ILUSM Aqyl, cepet sembuh ya...
ILUSM 2 Mamah Aqyl...

Tuesday, February 14, 2006

Tough Weekend


What a weekend...
Weekend ini si Aqyl sakit :(
Dari bangun pagi, rewel terus... gak tahu kenapa... Dia baru diam setelah dihangatkan dengan Bawang Merah... Indikasi awal, dia rewel karena Masuk Angin...

Setelah ikut papahnya nganter mamahnya, dia maen ke rumah Eyang Tatung dan EyangTi-nya, lumayan mau makan nasi sama sop cocis, tapi masih lesu.. Bahkan Rotiboy pun (www.rotiboy.com), roti favorite dia, dia menolak... Ada apa gerangan ?

Baru sekitar malam dia mengeluh telinganya sakit, "Mamah, kuping aqyl mampet" katanya... Alhamdulillah dia bilang sakitnya dimana, kalau enggak, kita gak pernah tahu dia sakit apa.

Hari Minggu dia masih lesu, diajak makan di Papa Ron's Pizza (www.paparonspizza.com), di ParkRoyale, ex-Pizza HUT dulu, cuma mau minum jus Avocado, "terpaksa" papahnya yang ngabisin Pizza-nya (ha..ha..ha).

Senin, gue cuti deh untuk nganter Aqyl ke THT, dan ternyata benar, ada peradangan di telinga kiri aqyl. Di telinga kanan aqyl juga ada kotoran..

Sekarang dia udah mulai semangat lagi.
Alhamdulillah, Cepet sembuh ya Aqyl sayang !
Do'a dari papah mamah selalu....

Tips Summary:
1. Sabar dalam menangani anak rewel, walau ini hal ini cukup berat, tapi harus dicoba.
2. Komunikasi dengan anak. Kalau anak rewel, jangan dimarahi, coba tanya kenapa. Insya 4JJI dia akan belajar bercerita dan mengeluarkan pendapat.

Kata-kata lucu Aqyl yang muncul (written exaclty what he said):
1. "Bukan Bola Baket, Bola Basket gitu..."
2. "Bobo kamar Aqyl yuk, ... Ndak mau dia..." (tanpa kasih kesempatan orang yang diajak menjawab)

Friday, February 10, 2006

Buah Hati Kami... Karunia Allah


Ditulis oleh Santy, istriku tercinta, awal 2005.
Pernah dimuat di majalah NOOR (www.noor.co.id) edisi April 2005.

Tanggal 29 November 2003, jam 14.55, Bayi laki-laki kami dilahirkan. Dengan berat lahir 2.69 kg dan panjang 48cm, bayi kami dinyatakan sehat. Alhamdulillah.

Muhammad Aqyl Athallah Sukirno, itulah nama yang kami berikan pada bayi kami, karunia Allah buat kami, dengan harapan bahwa kelak akan menjadi anak yang baik budi pekertinya (Aqyl = yang baik budi pekertinya, Athallah = Karunia Allah).

Tiga hari di rumah sakit, tidak ada tanda-tanda sakit, baik dokter maupun suster yang merawat mengatakan bahwa kondisi Aqyl sehat dan baik. Minumnya pun banyak. Aqyl waktu itu masih diberi susu formula karena asi saya belum ada.

Setelah pulang dari rumah sakit, saya mulai memberikan asi saya walaupun hanya sedikit. Aqyl saya beri asi dan susu formula. Kondisinya terlihat baik walau sering muntah sehabis minum. Aqyl dinyatakan kuning pada saat kontrol pertama setelah pulang ke rumah. Hanya saja kuningnya masih diambang batas normal, jadi tidak dianjurkan untuk disinar. Dokter hanya menganjurkan untuk dijemur matahari dan diberi banyak minum. Sayangnya, pada saat itu sedang musim hujan sehingga sulit sekali mendapatkan sinar matahari pagi sebagai obat kuning untuk Aqyl. Kami juga tidak bisa memaksa Aqyl untuk minum banyak karena kondisi Aqyl yang sering muntah sehabis minum.

Kuningnya belum sembuh juga, tidak puas dengan dokter anak yang menangani Aqyl sejak lahir, kami mencoba mencari alternatif solusi dengan berobat ke dokter lain. Setelah diperiksa, Aqyl masih dinyatakan kuning, solusi yang ditawarkan masih sama, ditambah dengan untuk sementara jangan diberi asi dulu selama seminggu dan tetap dijemur matahari pagi. Seminggu kemudian, Alhamdulillah kadar kuningnya sudah mulai diangka normal. Asi pun dianjurkan diberikan lagi.

Lepas dari masalah kuning yang menyerang selama 2 minggu, muntahnya Aqyl masih terus berlanjut. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan badannya terganggu. Berat badannya jauh di bawah angka normal. Ada yang bilang kalau bayi dibawah 3 bulan muntah itu biasa, dan akan stop dengan sendirinya setelah berusia 3 bulan. Saya tidak puas dengan hanya mendapat masukan tersebut. Saya mau benar-benar yakin kalau muntahnya tidak apa-apa berdasarkan analisa pasti dari dokter.

Konsentrasi kami tujukan untuk mencari tahu penyebab muntah dan mencari pengobatan untuk muntahnya Aqyl. Sudah 3 dokter kami datangi untuk mengobati Aqyl, namun solusi yang ditawarkan belum juga membuat hati kami puas. Alhamdulillah ada seorang ibu dari pasien yang memberitahukan untuk membawa anak kami ke dokter ahli pencernaan di RSCM. Kami bawa anak kami ke dokter tersebut. Diagnosa awal menyatakan refraks lambung, artinya, kondisi lambung bayi yang belum sempurna meyebabkan setiap kali habis minum dan makan bila beraktifitas menyebabkan muntah. Solusinya setelah minum diusahakan posisi anak dibuat 45 derajat supaya tidak terjadi refrak, selain itu Aqyl juga diberikan obat selama 2 minggu untuk refraknya.

Tidak juga membaik, dokter menyarankan untuk observasi lebih lanjut yaitu dengan pengukuran ph metri dan barium meal. pH metri dilakukan dengan memasukkan selang kecil dari hidung sampai ke lambung. Disitu dipantau dan dicatat selama 20 jam semua kegiatannya dan berapa angka pH di lambungnya. Saat observasi pH metri, suster yang menangani Aqyl melihat bahwa kuku Aqyl berwarna kebiruan dan pada saat menangis terlihat biru disekitar mulut. Suster tersebut menyarankan kami untuk memeriksakan Aqyl ke dokter anak spesialis jantung.

Tes barium meal juga dilakukan yaitu rontgen untuk proses pencernaannya. Dari hasil barium dinyatakan bahwa memang ada penyempitan dari lambung ke usus 12 jari Aqyl, hanya saja sifatnya tidak permanen, mudah2an bisa sembuh dengan pemberian obat. Hasil rontgen juga memperlihatkan bahwa komposisi jantung Aqyl besar sebelah.

Dari masukan suster dan hasil rontgen tadi kami tanyakan kondisi jantung Aqyl pada dokter pencernaan yang menangani kasus Aqyl. Secara klinis memang detaknya terdengar normal, tapi dokter tersebut menyarankan untuk memeriksakan lebih lanjut kondisi jantung anak kami.

Pada hari yang bersamaan, kami periksakan anak kami pada dokter anak spesialis jantung. Inna Lilahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, setelah di echocardiografi (usg jantung) Aqyl dinyatakan mengidap kelainan jantung jenis yang bisa dikategorikan jarang di dunia. Aqyl dianjurkan rontgen untuk memastikan lebih lanjut kelainannya. Setelah hasil rotgen, Aqyl benar2 dinyatakan pasti mengidap kelaianan jantung TAPVD. Saat itu dokter memberikan surat rujukan langsung ke Pusat Jantung Nasional Harapan Kita.

Sesaat kami tidak percaya, belum selesai kegembiraan kami mendengar kondisi pencernaan Aqyl yang tidak perlu dioperasi, tiba-tiba bagaikan tersambar petir, kami mendengar kelainan jantung yang diderita Aqyl. Sedih membayangkan keadaan anak kami, terbayang hal-hal yang nantinya akan kami hadapi berkenaan dengan penyakit jantung anak kami.

Dengan berharap bahwa diagnosa yang sudah kami terima adalah salah, kami bawa anak kami ke Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta. Aqyl di diperiksa ulang, ternyata hasil echokardiografi tidak berubah, Aqyl positif TAPVD.

TAPVD (Total Anomalous Pulmonary Veins Drainage) artinya semua pembuluh darah balik dari paru (berisi darah bersih) yang semestinya mengalir ke serambi kiri (left atrium) salah masuk ke lokasi lain, yakni ke serambi kanan jantung (right atrium). Bahasa awamnya, semua darah mengalir ke jantung kanan, sehingga jantung kanan semakin membesar dan kerja keras sementara jantung kirinya kecil karena bisa dibilang tidak bekerja.

Kasus Aqyl ini dinyatakan kasus yang harus sesegera mungkin operasi, telat menangani kasus ini akan mengakibatkan tekanan di paru tidak tertolong lagi, dan dokter sudah tidak mau melakukan operasi bila hal ini terjadi.

Kami harus berpikir cepat untuk memutuskan langkah terbaik bagi penyembuhan Aqyl. Di tengah kesedihan dan kekhawatiran kami atas anak kami, kami tetap mencari informasi sebanyak2nya tentang kasus yang dialami anak kami. Informasi banyak kami dapatkan melalui internet. Dari informasi tersebut dinyatakan bahwa satu-satunya penanganan kasus TAPVD adalah harus dengan jalan operasi secepatnya. Terlambat operasi, bisa menyebabkan bayi tidak tertolong. Bahkan ada satu informasi yang dengan tegas menyatakan kalau bayi yang mengalami TAPVD tidak akan hidup sampai usia 1 tahun bila tidak segera dioperasi. Dengan informasi tersebut, akhirnya kami pasrah, kami berserah diri memohon pertolongan Allah. Kami relakan anak kami untuk menjalani operasi jantung dalam usianya yang baru 3,5 bulan.

Kesedihan dan ketidaktegaan kami membayangkan operasi besar yang harus dijalani anak kami yang masih bayi kami simpan rapat2, kami siapkan mental kami untuk menjalani pengobatan anak kami dengan hasil yang bisa dibilang 50-50 (fifty-fifty).

Kami pasrahkan diri kami untuk kesembuhan anak kami, kami yakin bahwa Aqyl adalah karunia Allah untuk kami sesuai dengan nama yang telah kami berikan untuknya, ....Athallah. Kami yakin dengan pertolongan dan izin Allah semua bisa terjadi, tak terkecuali kesembuhan Aqyl secara total. Kami yakin pertolongan Allah teramat dekat buat kami. Kami pasrahkan dan kami kembalikan Aqyl kedalam kuasaMu ya Allah.

23 Maret 2004, Aqyl menjalani operasi jantung. Jam 8.30 Aqyl dibawa ke ruang operasi. Menurut dokter bedahnya, operasi berjalan sekitar 3-4 jam. Kami orang tuanya diperkenankan mengantar Aqyl ke lingkungan ruang operasi. Setelah itu Aqyl dibawa salah satu dokter menuju ruang operasi. Masih terbayang jelas saat Aqyl digendong menuju ruang operasi. Tidak terdengar tangis Aqyl saat itu. Dengan sekuat tenaga juga kami tahan untuk tidak menangis menyaksikan ”kepergian” anak kami. Kami relakan anak kami berjuang melewati masa operasi untuk kesembuhan jantungnya.

Operasi akan selesai jam 12-13 siang. Kami dan segenap keluarga menunggu proses operasi selesai di ruang tunggu. Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam berlalu, tak terasa jam 13 sudah berlalu, belum ada kabar dari ruang operasi. Jam 14, jam 15, jam 16...kecemasan mulai terasa, kami usahakan untuk tetap berserah diri dan pasrah. Kami yakinkan diri kami bahwa pertolongan Allah teramat dekat. Tak henti-hentinya doa kami panjatkan untuk keberhasilan operasi dan kesembuhan anak kami Aqyl.

Pukul 17.30, operasi sudah selesai dan Aqyl dibawa ke ruang ICU. Masih dalam penanganan dokter, terlihat banyak sekali selang yang dimasukkan dalam tubuh bayi kami. Bagaimana pun juga, sekuat apa pun kami menahan, air mata tetap saja mengalir menyaksikan kondisi anak kami saat itu. Ya Allah, tolonglah Aqyl, selamatkanlah Aqyl dan mudahkanlah proses penyembuhannya. Amiin.

Dokter bedah Aqyl mengakui bahwa operasi Aqyl bisa dibilang sulit sekali. Pada saat operasi pun team dokter menemui hal diluar dugaan. Team dokter sempat kebingungan dengan kondisi tersebut. Itu yang membuat operasi menghabiskan waktu cukup lama, jauh dari perkiraan sebelumnya. Karena pertolongan Allah lah akhirnya Aqyl bisa diselamatkan. Operasi Alhamdulillah berhasil.

Malam itu merupakan masa kritis anak kami. Aqyl sempat mengalami pendarahan pasca operasi. Menurut dokter yang bertugas saat itu, bila pendarahan terus berlanjut, malam itu Aqyl akan kembali dibawa ke ruang operasi.

Alhamdulillah, terima kasih ya Allah, pendarahan sedikit demi sedikit berkurang hingga menjadi normal.

Sehari setelah operasi, kami jenguk anak kami di ruang ICU. Aqyl sempat menangis saat saya... mamah-nya datang. Saat itu saya bilang ke Aqyl untuk tidak menangis. ”Aqyl, jangan nangis sayang, Aqyl kuat ya...nanti kalau Aqyl sembuh, Aqyl bisa main lagi sama mamah-papah”. Masya Allah, setelah itu saya lihat Aqyl berusaha menahan untuk tidak menangis. Air mata yang mengalir saat itu hanya setetes, yang kemudian saya seka lembut dengan telapak tangan saya. Ketika papahnya datang menjenguk, saya izin sebentar untuk keluar ruangan ICU. Di luar ruangan saya tak kuasa menahan tangis. Saya tahu saya harus tegar, saya harus kuat. Bagimana pun saya tidak ingin menangis di depan anak saya. Kami tidak ingin Aqyl melihat kami menangis. Kami ingin Aqyl kuat menghadapi ini semua. Kami yakin proses penyembuhan akan berjalan baik bila Aqyl kuat.

Enam hari Aqyl dirawat di ruang ICU. Di ruang ICU ini kami orang tuanya haya boleh melihat atau menjenguk anak kami pada jam-jam tertentu. Padahal dalam kondisi yang sangat berat bagi Aqyl ini, kami ingin sekali selalu berada di sisinya. Akhirnya, kami pasrahkan Aqyl dalam penganan khusus dari team dokter dan juru rawat. Kami hanya bisa berdoa, terus berdoa mengharap pertolongan Allah bagi kesembuhan Aqyl.

Di hari ke-7 Aqyl dipindah ke ruang semi ICU. Di ruang ini, kami bisa terus memantau kondisi anak kami, kami diperbolehkan merawat Aqyl sendiri, memberi Aqyl minum, memandikan Aqyl, mengajaknya bermain, dan lainnya. Alhamdulillah, satu persatu selang yang terpasang mulai dicabut. Aqyl hanya 1 malam di ruang semi ICU, setelah itu Aqyl dipindahkan ke ruang perawatan biasa.

Subhanallah Alhamdulillah wa La Illaha Illallah Allahu Akbar.
Ya Allah, terima kasih, tak henti-hentinya rasa syukur kami panjatkan. Di luar dugaan, setelah 11 hari di rumah sakit, Aqyl diizinkan untuk pulang.

Terima kasih ya Allah, berkat pertolongan dan kuasaMu semua terjadi. Kami sangat bersyukur atas nikmat yang tak terkira ini. Alhamdulillah, dari awal persiapan operasi yaitu pencarian donor darah, keberhasilan operasi dan proses penyembuhan berjalan dengan cepat dan baik. Kami yakin ini semua adalah berkat pertolonganMu Ya Allah. Sesungguhnya pertolongan Allah itu teramat dekat dengan kita.

Perubahan drastis terlihat setelah operasi. Aqyl sudah mau minum banyak. Beda pada saat sebelum operasi, Aqyl tidak pernah dan mau minum banyak, mungkin karena sering sesak dan lekas capek, ditambah dengan kondisi Aqyl yang sering muntah. Kuku yang biasanya terlihat biru perlahan-lahan berubah warna, lama kelamaan warnanya sudah tidak lagi biru. Muntah yang hampir setiap habis minum dialami Aqyl sudah tidak terjadi setelah operasi. Perlahan-lahan berat badannya mulai mendekati normal, surprise dalam waktu 2 minggu setelah operasi berat badan Aqyl naik 800 gram.

Aqyl berusia 14 bulan saat ini, kontrol jantungnya masih rutin dilakukan, Alhamdulillah jantungnya dinyatakan baik. Kelincahan dan keceriaan sekarang mewarnai hari-hari Aqyl.

Alhamdulillah, Ya Allah Terima kasih atas pertolonganMu
Terima kasih atas karuniaMu yang tak terkira buat kami.
Terima kasih karena kami masih diizinkan untuk merawat dan menjaga buah hati kami.

Ya Allah, bantulah kami di dalam mentarbiyahnya. Jadikan Aqyl anak kami menjadi anak yang shaleh, anak yang senantiasa menegakkan ajaranMu dan mencintai nabiMu Muhammad SAW.

Ya Allah, kabulkanlah doa dan harapan kami yang sudah sejak awal kami patri dalam diri anak kami melalui sebuah nama : Muhammad Aqyl Athallah Sukirno, somoga menjadi anak yang berbudi pekerti luhur yang menjadi karunia Allah buat kedua orang tuanya, buat keluarganya, saudara-saudaranya dan seluruh umatMu..(Amiin).

Terima kasih kami ucapkan kepada semua anggota keluarga, rekan2 dan teman2 yang mendoakan kesembuhan anak kami Aqyl, kepada team dokter yang sudah berjuang memperbaiki jantung anak kami, kepada suster yang sudah merawat Aqyl. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua....(Amin).